Cina Lirik Potensi Perikanan di Kabupaten Pangkep - SulSel
rakyatBUGIS.COM - Cina Lirik Potensi Perikanan di Pangkep. Potensi kekayaan sumber daya alam (SDA) di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), nampaknya menjadi daya tarik bagi negara Cina untuk berinvestasi. Salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) asal Tiongkok itu melirik peluang investasi kemaritiman di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep).
Investor dibawah naungan China’s Ocean Industry Group (COIG) , mengajukan rencana pembangunan kawasan industri maritim dengan luas lahan sekitar kurang lebih 120 hektare, di Kampung Marangangcang, Desa Tamarupa, Kecamatan Mandalle, Kabupaten Pangkep. Bahkan investor itupun menawarkan anggaran dana investasi tanpa batas.
Bupati Pangkep H Syamsuddin A Hamid SE menyambut baik keinginan investor asal Tiongkok, terlebih mereka merupakan salah satu perusahaan pengelola keuangan terbesar di dataran China. Namun, keinginan rencana investasi itu masih sebatas wacana, karena tentunya pemerintah sendiri perlu melakukan kajian lebih lanjut. Pihak investor sendiri, kata Syamsuddin sudah melakukan survey ke lokasi yang diinginkan. Namun, selain akan mendalami keinginan itu, tentunya harus sesuai dengan aturan dan sepengetahuan dari pemerintah pusat maupun provinsi terlebih dahulu. “Kita pada perinsipnya terbuka bagi investor manapun untuk berinvestasi, tapi harus dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Salah satu langkah teknisnya, perlu ada kordinasi antara pemerintah pusat, provinsi dengan pemerintah kabupaten,”kata Syamsuddin didepan investor tersebut, Sabtu 12 November, disalah satu warung kopi di daerah tersebut. Ditambahkannya, keterbukaan pemerintah daerah bagi investor untuk masuk adalah langkah strategis untuk bisa mengembangkan perekonomian masyarakat pangkep khususnya di daerah pesisir.
President Director of Overseas Business COIG, Steven Zong didampingi Vice President COIG, DR Indra Tantomo menjelaskan, kebutuhan ikan bagi Negara Cina perharinya itu sekitar 15-20 ton perhari. Namun, itu tidak sepenuhnya akan mampu dipenuhi Indonesia. Olehnya itu, kita mencari hubungan atau jalur hubungan industri ke Indonesia dan itu dibuka. “Jadi langkah awal dari Mr Zong ke Indonesia, untuk mencari ikan dan dikembangkan ke usaha lainnya seperti pengembangan pariwisata, pembangunan infrastruktur, pelabuhan dan perhotelan,”jelasnya.
Group COIG ini terdiri atas 24 perusahaan BUMN, dimana salah satunya stasiun televisi. “Potensi SDA di Pangkep diketahui dari Prof Dr Pribadiono yang kebetulan pada awalnya menawarkan ke ke pak bupati dan dibolehkan. Prof Dr Ir Pribadiono merupakan pendiri PT Quantum HRM Internasional (PT Quantum) di Indonesia,”katanya.
Investasi yang akan kita berikan adalah penangkapan ikan dan dikembangkan ke lainnya. Perusahaan Cina pada umumnya mengembangkan potensi SDA, diluar dari itu tidak kita lakukan. “Saat ini negeri cina sedangkan melakukan program ‘Cina Summit’ atau pertemuan antara 500 perusahaan cina dan 33 gubernur di Indonesia yang diundang diantaranya Alibaba.com,WAWE dan Lenovo yang merupakan perusahaan besar di Cina. Kalau jadi itu akan membuka ruang berinvestasi di negara ini,”timpalnya.
Indra Tantomo menambahkan, besaran investasi tak terukur contoh di Papua disiapkan 200 triliun, Suramadu juga demikian. Untuk Pangkep sendiri berapapun akan kita investasikan atau tak ada batas dana investasi, tergantung dari pemerintahnya. “Cina sekarang memiliki BUMN sekitar 2000 lebih, devisa negaranya tertinggi saat ini di dunia,”jelasnya.
Sumber : http://parepos.fajar.co.id/cina-lirik-potensi-perikanan-di-pangkep/
Investor dibawah naungan China’s Ocean Industry Group (COIG) , mengajukan rencana pembangunan kawasan industri maritim dengan luas lahan sekitar kurang lebih 120 hektare, di Kampung Marangangcang, Desa Tamarupa, Kecamatan Mandalle, Kabupaten Pangkep. Bahkan investor itupun menawarkan anggaran dana investasi tanpa batas.
Bupati Pangkep H Syamsuddin A Hamid SE menyambut baik keinginan investor asal Tiongkok, terlebih mereka merupakan salah satu perusahaan pengelola keuangan terbesar di dataran China. Namun, keinginan rencana investasi itu masih sebatas wacana, karena tentunya pemerintah sendiri perlu melakukan kajian lebih lanjut. Pihak investor sendiri, kata Syamsuddin sudah melakukan survey ke lokasi yang diinginkan. Namun, selain akan mendalami keinginan itu, tentunya harus sesuai dengan aturan dan sepengetahuan dari pemerintah pusat maupun provinsi terlebih dahulu. “Kita pada perinsipnya terbuka bagi investor manapun untuk berinvestasi, tapi harus dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Salah satu langkah teknisnya, perlu ada kordinasi antara pemerintah pusat, provinsi dengan pemerintah kabupaten,”kata Syamsuddin didepan investor tersebut, Sabtu 12 November, disalah satu warung kopi di daerah tersebut. Ditambahkannya, keterbukaan pemerintah daerah bagi investor untuk masuk adalah langkah strategis untuk bisa mengembangkan perekonomian masyarakat pangkep khususnya di daerah pesisir.
President Director of Overseas Business COIG, Steven Zong didampingi Vice President COIG, DR Indra Tantomo menjelaskan, kebutuhan ikan bagi Negara Cina perharinya itu sekitar 15-20 ton perhari. Namun, itu tidak sepenuhnya akan mampu dipenuhi Indonesia. Olehnya itu, kita mencari hubungan atau jalur hubungan industri ke Indonesia dan itu dibuka. “Jadi langkah awal dari Mr Zong ke Indonesia, untuk mencari ikan dan dikembangkan ke usaha lainnya seperti pengembangan pariwisata, pembangunan infrastruktur, pelabuhan dan perhotelan,”jelasnya.
Group COIG ini terdiri atas 24 perusahaan BUMN, dimana salah satunya stasiun televisi. “Potensi SDA di Pangkep diketahui dari Prof Dr Pribadiono yang kebetulan pada awalnya menawarkan ke ke pak bupati dan dibolehkan. Prof Dr Ir Pribadiono merupakan pendiri PT Quantum HRM Internasional (PT Quantum) di Indonesia,”katanya.
Investasi yang akan kita berikan adalah penangkapan ikan dan dikembangkan ke lainnya. Perusahaan Cina pada umumnya mengembangkan potensi SDA, diluar dari itu tidak kita lakukan. “Saat ini negeri cina sedangkan melakukan program ‘Cina Summit’ atau pertemuan antara 500 perusahaan cina dan 33 gubernur di Indonesia yang diundang diantaranya Alibaba.com,WAWE dan Lenovo yang merupakan perusahaan besar di Cina. Kalau jadi itu akan membuka ruang berinvestasi di negara ini,”timpalnya.
Indra Tantomo menambahkan, besaran investasi tak terukur contoh di Papua disiapkan 200 triliun, Suramadu juga demikian. Untuk Pangkep sendiri berapapun akan kita investasikan atau tak ada batas dana investasi, tergantung dari pemerintahnya. “Cina sekarang memiliki BUMN sekitar 2000 lebih, devisa negaranya tertinggi saat ini di dunia,”jelasnya.
Sumber : http://parepos.fajar.co.id/cina-lirik-potensi-perikanan-di-pangkep/
Belum ada Komentar untuk "Cina Lirik Potensi Perikanan di Kabupaten Pangkep - SulSel"
Posting Komentar