RakyatBugis.Com : Suku ini selesaikan masalah dengan saling tikam dalam sarung. Biasanya permasalahan atau pertikaian bisa diselesaikan dengan musyawarah mufakat. Namun tidak untuk adat Bugis-Makassar. Permasalahan bisa jadi diselesaikan dengan cara saling tikam antara kedua belah kubu yang bertikai, atau disebut dengan Sigajang Laleng Lipa’.
|
Dua penari melakukan ritual adat Sigajang Laleng Lipa di atas Sungai Bijawang, Bulukumba, Sulsel, Kamis (24/7). Ritual adat Bugis Makassar, Sigajang Laleng Lipa adalah dua orang berduel dalam sarung menggunakan badik (pisau) untuk menyelesaikan persoalan meski nyawa jadi taruhan, akan tetapi sesudahnya, masing-masing pihak yang bertikai tidak boleh lagi menyimpan dendam dan menganggap perkara sudah selesai. ANTARA FOTO/Ekho Ardiyanto/Koz/Spt/14. |
Sigajang Laleng Lipa’ merupakan adat Bugis-Makassar untuk menyelesaikan sebuah masalah. Dua perwakilan keluarga yang bertikai menyelesaikan masalah dengan saling tikam di dalam sebuah sarung. Penyelesaian ini kerap dilakukan jika musyawarah mufakat tidak menemui titik terang kedua belah pihak.
Konon, Sigajang Laleng Lipa’ atau saling badik di dalam sarung ini banyak terjadi pada masa lalu saat sebuah keluarga merasa harga dirinya terinjak. Karena kedua keluarga merasa benar, maka diselesaikan dengan Sigajang Laleng Lipa’.
|
Sejumlah penari melakukan ritual adat Sigajang Laleng Lipa di Sungai Bijawang, Bulukumba, Sulsel, Kamis (24/7). Ritual adat Bugis Makassar, Sigajang Laleng Lipa adalah dua orang berduel dalam sarung menggunakan badik (pisau) untuk menyelesaikan persoalan meski nyawa jadi taruhan, akan tetapi sesudahnya, masing-masing pihak yang bertikai tidak boleh lagi menyimpan dendam dan menganggap perkara sudah selesai. ANTARA FOTO/Ekho Ardiyanto/Koz/Spt/14. |
|
Sejumlah penari melakukan ritual adat Sigajang Laleng Lipa di Sungai Bijawang, Bulukumba, Sulsel, Kamis (24/7). Ritual adat Bugis Makassar, Sigajang Laleng Lipa adalah dua orang berduel dalam sarung menggunakan badik (pisau) untuk menyelesaikan persoalan meski nyawa jadi taruhan, akan tetapi sesudahnya, masing-masing pihak yang bertikai tidak boleh lagi menyimpan dendam dan menganggap perkara sudah selesai. ANTARA FOTO/Ekho Ardiyanto/Koz/Spt/14. |
“Menurut saya, hasil dari Sigajang Laleng Lipa kebanyakan berakhir imbang. Kalau tidak sama-sama meninggal, keduanya sama-sama hidup,”kata Ichdar, seniman asal Bulukumba. (Sumber : soloraya.com)
:)
BalasHapus